Pada hari sabtu tanggal 14 Oktober 2023 bertempat di Kantor Desa Yayasan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI. Bekerjasama dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) dan Pembela Anak Perempuan Indonesia (PAPI) Morotai. Melaksanakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Relawan Sahabat Perempuan dan Anak (Relawan SAPA) Desa Yayasan.
Adapaun peserta yang hadir pada kegiatan ini di antaranya Ibu Putri Suci Asriani (Fasilitator Nasional DRPPA Kementerian PPPA RI), Ibu Sri Endang Aris dan Yuliana sebagai Fasilitator Daerah DRPPA Kab. Pulau Morotai, Pemerintah Desa Yayasan, Relawan SAPA, para inisiator Relawan SAPA Desa Waringin, serta unsur terkait yang ada di Desa.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah Pengembangan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) dalam terwujudnya perspektif gender dan hak anak ke dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintihan desa dan pembangunan desa.
Ibu Putri Suci Asriani (Fasilitator Nasional DRPPA Kementerian PPPA RI) dalam sambutannya menyampaikan bahwa pentingnya Peningkatan Kapasitas Relawan SAPA sebagai perpanjangan tangan dari Kementerian PPPA dan Pemerintah Desa dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh perempuan dan anak. Ibu Putri juga menjelaskan, relawan SAPA merupakan orang-orang yang memiliki kepedulian dan menyatakan kesediaan untuk melakukan perubahan sosial dalam rangka mewujudkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di desa.
selain itu, perlu juga ada dukungan sarana dan prasarana desa untuk kegiatan SAPA, sedangkan peran pihak kecamatan, mendorong dan mendukung desa-desa memfailitasi terbentuknya Tim Relawan SAPA serta mendukung penguatann jaringan kerja SAPA lintas desa.
Bapak Safrudin Boy, AMd (Sekretaris Desa Yayasan) dalam paparan sambutannya menyampaikan bahwa merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Kementerian PPPA RI telah membentuk desa sebagai model DRPPA. karena sejalan dengan program desa diantara program pemberdayaan perempuan dan anak serta melibatkan SAPA dalam musyawarah desa, melibatkan setiap pengambilan keputusan dan melibatkan dalam struktur pemerintahan desa. bahkan program kerja SAPA sangat di butuhkan oleh pemerintah desa karena terlibat langsung kepada masyarakat dan mampu melakukan pendampingan kepada perempuan dan anak ketiga di perhadapkan dengan persoalan.